MELIPUT KUNJUNGAN WAPRES



Rabu, 20/6: Pukul 8.30 pagi, dengan busana batik lengan panjang, sepatu klimis dan berpeci hitam ia sudah siap di kantor Yayasan Attaqwa, sebagai Humas Yayasan, rencananya hari ini meliput kunjungan Wapres meresmikan kampus Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab yang berada di ujungharapan Babelan Bekasi. Kamera DSLR Nikon dilengkapi mic tambahan tergantung di pundak sebelah kanan.

 

Ia mendengar dari panitia, protokol keamanan Wapres nampaknya cukup ketat. Sebelum hari pelaksana peresmian, Pengawal wakil Presiden telah menggelar sejumlah protokol keamanan. Lalu lintas jalan ujungharapan sudah dimapping, begitu juga dengan  tempat acara peresmian, lingkungan kampus Pusiba telah dilakukan pemeriksaan secara seksama dan pembatasan lalu lintas orang dan kendaraan.Hanya kendaraan tamu tertentu yang boleh parkir di Kampus Pusiba, hal ini untuk memberi ruang gerak yang cukup bagi Pengawal  Wakil Presiden.

 

Melalui sopir kendaraan pejemput, ia mendapat informasi, mobil yang dikendarainya harus di parkir di kantor Yayasan, tidak boleh parkir di Pusiba. Akhirnya ia menaiki mobil  jemputan yg disediakan khusus ke tempat acara. Jarak kampus Pusiba kurang lebih satu kilometer. Sepanjang perjalanan menuju tempat acara peresmian, terlihat polisi dan TNI bersenjata  berjaga. Para pedagang yang biasanya setiap pagi berjejer pinggir jalan dekat pesantran dan sekolah MI-03 terlihat kosong.  Arus lalu lintas jalan KH. Noer Alie, direkayasa sehingga tidak terlalu ramai.

 

Ketika sampai di kampus Pusiba, ia menghindari gerbang utama,menyelinap melalui pintu gerbang yang tertutup,dengan  meminta penjaga gerbang untuk membukanya, dan berjalan lewat  samping gedung menuju lantai dua melalui pintu belakang.


Ternyata di lantai dua tempat acara dilaksanakan, ia tidak dapat lagi menghindar,tidak ada lagi jalan untuk menyelinap, ia  harus berhadapan dan melewati pintu deteksi logam (metal detektor) agar bisa masuk ruang acara. Seperti di bandara, seluruh properti dilepas:handphone, jam jangan, kamera sampai korek api. Lolos pintu deteksi logam, ia memaraf buku daftar undangan di meja penerima tamu. Panitia memberikan goodybag yang berisi lima buku tentang Islam moderat.

 

Memasuki ruang acara, ia agak  kikuk, ruangan telah dipenuhi tamu undangan dengan duduk rapih, resmi dan tertib. Setiap bangku disesuaikan dengan jumlah tamu undangan. Tidak ada bangku sisa bagi tamu yang tidak diundang. Ditambah suasana formal dan tertib ala militer, membuat ia makin ciut, Gerakannya dibatasi, ia tidak bisa mengikuti naluri fotografernya, ia tidak leluasa membidik kamera,mengambil gambar yang bernilai berita, atau sekedar candid camera objek yang lucu dan imut, "Paspampres serem bingit, megangin selimut anti peluru" tulisanya di grup whatssapp.

 

Lebih dari satu jam, ia duduk di ruang acara, waktu yang cukup lama untuk menunggu. Dari pukul 8.50 akhirnya pukul 9.30 Wapres pun tiba dan memasuki ke tempat acara. Kehadiran wapres seuai jadwal, acara pun dimulai walaupun dengan sambutan singkat tapi berjalan terasa lambat. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti peresmian kampus Pusiba oleh wapres yang berada di muka halaman kampus Pusiba. Acara tersebut didampingi sejumlah orang yang sangat terbatas.Tamu undangan lainnya tidak diperbolehkan keluar ruangan Ia bersama undangan yang lain menunggu sampai wapres selesai dengan acara penandatanganan prasasti dan melayani pertanyaan wartawan. 


Rangkaian acara Wapres  selesai, para tamu undangan baru diperbolehkan keluar ruangan acara. Ia merasa lega keluar dari himpitan suasana dan mendadak lapar melihat makan siang sudah tersaji secara prasmanan dengan menu dengan aneka buah sebagai makan penutup yang sangat mengundang selera. Setelah perut terisi, badan Kembali tegar dan bugar, ia pun langsung kembali ke kantor. Walaupun fisik Kembali bugar tapi gairahnya rontok, hilang  dipreteli protokol Paspampres, semangatnya hilang meliput sesi ziarah  para tamu dari Al azhar ke makam Almaghfurlah KH. Noer Alie. Kamera DSLR Nikon dengan Mic tambahan yang tadi padi tergantung dipundak sebelah kanannya pun kosong, tanpa gambar Wapres di memorinya. Ketika temannya meminta dikirim foto Wapres, ia pun diam. ENKA.

1 komentar:

  1. The Paddy Power on line casino site is unquestionably among the many finest and most trustworthy on the earth. Unlike most on line casino websites, there are no limits on how a lot have the ability to|you probably can} withdraw in a single transaction or time period. No one technique works finest for everyone, but the most well-liked choices are Play+ prepaid playing cards; financial institution transfer; e-wallets such as PayPal and Neteller; and credit/debit playing cards. 바카라사이트 Being underneath the Caesars Entertainment wing, the model offers a sturdy platform that comes with all the necessities.

    BalasHapus

MELIPUT KUNJUNGAN WAPRES

Rabu, 20/6: Pukul 8.30 pagi, dengan busana batik lengan panjang, sepatu klimis dan berpeci hitam ia sudah siap di kantor Yayasan Attaqwa, se...

Diberdayakan oleh Blogger.